Koleksi

Sebagai Inspirasi
*Cerita
*Motivasi
*Hobby

Rabu, 26 Agustus 2015

Gule Pli’ U

Makanan Khas Aceh ini terbuat dari berbagai macam sayuran yang dimasak dengan bumbu yang khas yaitu Pli’U (Kelapa yang telah dibusukkan)


 

Mie Aceh

Buat pencinta masakan yang pedas, Mie Aceh harus dicoba. Dicampur dengan sayuran segar dan bumbu-bumbu lainnya seperti, bawang putih, bawang merah, cabe dan lain-lain. Mie Aceh memiliki rasa yang lezat dan menantang. Biasa dicampur dengan kepiting, udang, telur, gurita dan daging sapi.

Resep Udang Bakar Madu Pedas


Resep udang yang ini sangat praktis Ladies. Rasa udang yang sudah gurih akan berpadu sempurna dengan rasa saus manis. Simak resep lengkapnya hanya di sini Ladies.

Bahan-Bahan:


  • 250 gram udang
  • 1 buah jeruk nipis
  • 1 siung bawang putih, iris halus dan tumis
  • 2 sdm margarin
  • 1 sdm kecap manis
  • 1 sdm saus tomat
  • 1 sdm saus sambal
  • 2 sdm madu
  • gula dan garam secukupnya

Cara Membuat:

  1. Cuci bersih udang dan buang kulit dan kepalanya.
  2. Peras jeruk nipis di atas udang dan biarkan 5 menit.
  3. Lelehkan margarin dan campur bawang putih goreng, saus tomat, saus sambal, kecap, madu, gula dan garam.
  4. Tusuk udang dengan tusuk sate dan rendam dalam bumbu.
  5. Diamkan agar meresap.
  6. Bakar udang dan olesi dengan sisa saus.

Selamat mencoba Ladies.

Resep Udang Goreng Telur Asin Lezat

 

Udang goreng mungkin sudah biasa. Tapi kalau udang yang digoreng dengan balutan tepung yang dicampur kuning telur asin, sudah pernah coba belum? Berikut ini ada resep membuat udang goreng telur asin lezat yang patut Anda coba. Selengkapnya, yuk simak info lengkapnya di bawah ini.
Bahan-Bahan
700 gram udang
60 gram tepung maizena
garam dan lada bubuk secukupnya
225 gram mentega
1 buah bawang putih, dirajang
6 buah telur asin rebus (ambil bagian kuningnya saja)
minyak goreng
Cara Membuat
1. Hancurkan kuning telur asin hingga lembut, sisihkan.
2. Campurkan tepung maizena dengan garam dan lada bubuk.
3. Bersihkan udang, lalu baluri dengan adonan tepung kering.
4. Panaskan minyak di wajan, goreng udang hingga matang, tiriskan.
5. Tumis bawang putih dengan mentega hingga beraroma harum.
6. Masukkan kuning telur asin ke dalam tumisan, campur rata.
7. Masukkan udang goreng, aduk hingga semua tercampur rata.
8. Matikan api, sajikan selagi hangat.

Mudah sekali kan membuatnya? Selamat memasak, Ladies!

Senin, 24 Agustus 2015

Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga

Sejarah Tapaktuan dengan Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga


Legenda Tuan Tapa dan Sepasang Naga
Legenda Tuan Tapa dan Sepasang Naga
Tapaktuan sangat terkenal dengan sebuah Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga. Cerita tersebut sangat hidup didalam masyarakat disana. Cerita ini sangat mudah untuk dapat kita dengar dari A sampai Z. Adapun Legenda tersebut dibarengi dengan ornamen ornamen yang memiliki bentuk dan rupa seperti yang tersebut di dalam cerita tersebut. Ada baiknya saya ceritakan sedikit tentang Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga itu.
” Alkisah, dizaman dahulu kala, di Aceh Selatan hidup sepasang naga . Sepasang naga ini, memiliki anak perempuan yang disebut Putri Naga atau Putri Bungsu. Putri ini cantik jelita.  Putri nan rupawan ini, menurut cerita didapat dari laut kepas disaat selesai badai dahsyat yang menenggelamkan sebuah kapal dari daratan cina.
Konon, pada saat itu, sepasang naga tersebut sedang menyusuri lautan yang bergelombang. Si Naga jantan tiba-tiba berhenti, tertegun memperhatikan sebuah titik hitam di tengah laut. Titik hitam itu menarik perhatiannya. Lamat-lamat titik hitam itu kian mendekat ke arah sang naga disebabkan oleh arus gelombang laut. Si Naga Jantan dan Betina terus memperhatikan titik hitam itu. Ketika titik hitam itu semakin mendekat, Sang Naga melihat adanya kayu pecahan dari sebuah kapal dan diantara kayu-kayu tersebut terdapat seorang bayi mungil tersangkut diatas kayu yang mengapung.
Bayi mungil ini terapung-apung dipermainkan ombak hingga akhirnya sepasang naga itu menolong dan mengasuhnya disarang mereka. Karena sepasang naga tersebut tidak mempunyai keturunan lalu bayi mungil itu mereka jadikan sebagai anak pungut dan diberi nama dengan Putri Bungsu atau lebih dikenal dengan nama Putri Naga. Syahdan, sepasang naga dan si putri bungsu mendiami sebuah daratan disekitar Desa Batu Itam (nama sekarang-red) Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan.
Memang pada masa itu memang sering terlihat masuknya kapal – kapal dagang dari negeri asing ke wilayah Aceh Selatan untuk membeli rempah-rempah yang tumbuh subur didaerah tersebut. Menurut cerita, nilam, cengkeh dan pala merupakan komoditi yang paling banyak terdapat di daratan Aceh Selatan, makanya lalu lintas perairan dikawasan itu cukup ramai.
Kembali kecerita, Sepasang naga itu sangat senang mendapatkan putri berbentuk manusia. Dengan suka cita sepasang naga tersebut mengasuh dan merawat si putri. Sementara itu, setelah selamat dan menepi kedarat orangtua kandung si Putri (asal dari cina –red) begitu sedih kehilangan buah hatinya setelah perahu mereka kandas dihempas badai dahsyat. Mereka berpikir bahwa anak perempuan kesayangannya sudah hilang tenggelam dalam laut, sehingga dengan perasaan pilu (menurut cerita) merekapun kembali kenegeri asal dengan menumpang kapal dagang lain.
Kedua Naga itu sangat menyanyangi putri pungut mereka. Bahkan, Naga betina selalu memeluk putri kecil itu dalam cengkeramnya agar tidak hilang. Layaknya anak-anak, Putri bungsu setelah sadar dari pingsannya, ketakutan dan menangis sejadi-jadinya begitu melihat sosok Naga yang menyeramkan. Walaupun sedih, sepasang naga tersebut berupaya agar Putri bungsu tidak merasa ketakutan dan mau menerima mereka sebagai keluarga barunya. Seiring waktu, Putri bungsu akhirnya menerima keadaannya dan bergaul dengan hangat dengan sepasang naga tersebut.
Saking sayangnya pada Putri Bungsu, naga jantan menciptakan tempat bermain nan indah di gunung itu. Mulai dari tempat pemandian si putri hingga tempat – tempat lainnya dipenuhi agar Putri Bungsu suka dan tidak pergi dari mereka. Semua Semua itu dilakukan agar Putri Bungsu betah tinggal bersama mereka.
Pemandian Tingkat 7
Pemandian Tingkat 7
Begitulah, sementara itu waktu terus bergulir. Putri Bungsu pun sudah merangkak remaja. Kedua ekor naga tersebut sangat memuji akan kecantikan Putri Bungsu. Matanya sedikit sipit, kulit yang putih serta pembawaannya yang anggun membuat sepasang naga makin sayang kepada Putri Bungsu. Mereka sangat memanjakan sang putri. Sementara itu, Putri Bungsu yang bertahun-tahun tinggal dan menetap bersama dua ekor naga dalam sebuah gua mulai merasa tidak betah. Berkali-kali dia meminta pada ‘orangtua asuhnya’ agar diperkenankan untuk melihat daratan dan melihat orang-orang, namun kedua naga tidak menyetujui. Dalam anggapan mereka, apabila si putri diizinkan keluar, maka kemungkinan untuk ditinggalkan sudah tentu ada. Itulah sebabnya Putri Bungsu tidak pernah dibawa ke daratan.
Hingga pada suatu hari, Putri Bungsu bertekat untuk segera meninggalkan kediaman orang tua asuhnya tersebut. Niat untuk melarikan diri ini pun dirancang dengan matang sehingga kedua naga yang cerdas itu tidak mengetahui. Hari demi hari terus berlalu, Putri Bungsu yang jelita semakin patuh pada aturan sang naga. Hal ini membuat sepasang naga yakin dan percaya bahwa si putri tidak akan meninggalkan mereka. Oleh karena itu, sering terlihat sepasang naga pergi mengarungi lautan dan meninggalkan Putri Bungsu sendiri di goa kediaman mereka.
Putri Bungsu bukanlah gadis yang bodoh. Walaupun sering ditinggalkan sendiri sehingga peluang untuk pergi terbuka, tapi demi menjaga kepercayaan sang naga kepadanya, dia membiarkan keadaan tersebut berlangsung. Bahkan, pada suatu hari ada terlihat sebuah kapal yang melaju agak dekat dengan kediamannya. Dalam hatinya merasa sangat gembira manakala terlihat olehnya manusia-manusia yang berpakaian rapi berdiri dianjungan kapal. Saat itu dengan berani, Putri Bungsu mulai sering menampakkan diri dipenggir goa agar kehadirannya disitu menjadi perhatian setiap kapal yang lewat.
Hingga pada ketika, disaat sepasang naga berpamitan untuk pergi agak lama sehingga harus meninggalkan sang putri sendirian digoa. Putri Bungsu sangat girang karena dalam kurun waktu tersebut, rencana untuk melarikan diri akan terlaksana. Begitulah, setelah puluhan kilometer naga berlalu, ada sebuah kapal berlayar dan kebetulan sudah menyaksikan keelokan sang putri dan nakhkoda kapal pun segera bersandar didekat pulau itu kemudian membawa Putri Bungsu berlayar. Biasanya, setiap kapal tidak berani dekat-dekat dengan pulau tersebut karena sering bertiup angin kencang dan sering membuat awak kapal sangat kerepotan menjaga agar tidak tenggelam. Hal ini disebabkan oleh ulah kedua naga itu yang tidak ingin tempat mereka didekati.
Setelah Sang Putri berlayar, ditempat lainnya, Naga betina merasa hatinya tidak nyaman sehingga memutuskan untuk kembali kekediaman mereka. Namun betapa bingungnya kedua naga itu karena keberadaan putri bungsu tidak terlihat. Seluruh sudut pulau itu mereka susuri namun Putri Bungsu sudah hilang. Naga Betina sangat sedih sementara itu naga jantan marah.
Akhirnya diputuskan untuk mencari Putri Bungsu dilautan lepas. Sasaran mereka adalah kapal-kapal yang lewat. Kebetulan dilautan terlihat sebuah titik hitam yang melaju dekat dengan sebuah pulau besar. Dengan segera kedua naga tersebut mengejarnya. Setelah mengintai, mereka melihat Putri Bungsu berada disana. Kedua naga sangat marah, mengira Putri mereka diculik manusia sehingga kapal dan seluruh penumpang menjadi terancam. Dengan ketakutan, seluruh penumpang kapal berteriak – teriak. Angin membawa teriakan mereka pada sebuah goa yang bernama Goa Kalam. Didalamnya terdapat seorang tua yang sedang bertapa. (Tidak ada keterangan yang jelas siapa nama sebenarnya dari tokoh ini-red). Orang tua ini disebut dengan Tuan Tapa. Tuan tapa yang mendengar jeritan dan teriakan ketakutan merasa tidak tentram. Lalu, Tuan tapa mengambil tongkatnya dan keluar dari goa. Dengan kesaktiannya, Tuan Tapa melihat dengan jelas ditengah lautan terjadi perkelahian antara sepasang naga dengan penumpang kapal.
Goa Kalam
Goa Kalam
Tanpa menunggu, Tuan Tapa kemudian merubah ukuran tubuhnya menjadi besar. (menurut cerita, laut didaerah Tapaktuan hanya sebatas pinggangnya -red). Setelah itu dengan pesat, Tuan Tapa menengahi perkelahian yang tidak seimbang itu. Namun sepasang naga yang sudah kalap berbalik menyerang Tuan Tapa. Karena terjadi gelombang besar akibat gerakan sepasang naga itu, Kapal pun terlempar jauh. Perkelahian antara sepasang naga dengan Tuan Tapa berlangsung seru. Bertubi – tubi kedua naga menyemburkan api dari mulutnya sementara ekor dan cakar mereka tidak ketinggalan menyerang. Begitulah, berkat kesaktian dari Tuan Tapa, semua serangan sepasang naga berhasil diredam.
Akibat perkelahian itu, Pulau besar yang berada ditengah laut pun hancur dan terpisah-pisah menjadi 99 buah (selanjutnya disebut dengan Pulau Banyak, pulau ini berada di kabupaten Aceh Singkil)
Hingga pada suatu ketika, Tongkat Tuan Tapa berhasil mengenai tubuh naga jantan sehingga hancur terberai. Darahnya memancar keluar, sebagian besar terpencar ke bagian pesisir dan membeku (Selanjutnya tempat dimana darah naga itu tumpah disebut dengan Desa Batu Sirah atau Batee Mirah). Sementara hati dan jantungnya juga tercampak kepesisir (daerah ini disebut dengan desa Batu Itam atau Batu yang menghitam -red). Naga Jantan mati dengan tubuh hancur.
Melihat pasangannya mati,  Naga betina ketakutan lalu melarikan diri.  Demi menghindar dari kematian, Naga Betina yang panik lari tanpa tujuan dan menabrak sebuah pulau lainnya sehingga pecah menjadi dua pulau (selanjutnya disebut dengan Pulau Dua, berada diwilayah laut Kecamatan Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan).
Sementara itu, akibat dari pertempuran antara sepasang Naga dan Tuan Tapa, masih meninggalkan jejak berupa tongkat. Setelah dipugar, Tongkat itu, dipercayai sebagai tongkat Tuan Tapa.
Kemudian, Bagaimana nasib sang Putri? menurut cerita, Sang Putri akhirnya kembali hidup normal layaknya manusia dan hidup bahagia bersama kedua orangtuanya didaratan cina.
Dan Lagenda ini telah diperkuat dengan beberapa bukti yang telah ditinggalkan oleh Si Tuan Tapa berupa Tongkat dan Topinya yang berada di tengah laut Tapaktuan dan hanya bisa di lihat dari sebuah gunung yang bernama Gunung Lampu menjelang pasang sudah surut. Kemudian sebuah Tapak kaki dan makam Tuan Tapa yang ukurannya besar.
Ornamen pendukung cerita Legenda Tuan tap dan Sepasang Naga
Ornamen pendukung cerita Legenda Tuan tap dan Sepasang Naga
Begitulah sedikit cerita tentang Legenda Tuan Tapa dan Putri Naga dari Kota Tapaktuan menurut versi yang saya kumpul dari beberapa tokoh masyarakat Aceh Selatan. Banyak versi yang beredar didalam masyarakat. terlepas dari beragam versi tersebut semuanya tidak lain hanya ingin memperkenalkan bahwa inilah Kota Naga, Inilah Tapaktuan dengan legendanya yang hebat  agar generasi mendatang mengetahui tentang asal usul sebutan Kota Naga yang melekat dengan Kota Tapaktuan.
Keterangan gambar:
1). Batu Merah, 2). Batu Itam, 3).Makam Tuan Tapa, 4). Goa Kalam, 5). Alu Naga dan 6). Bekas Tapak kaki tuan tapa.

Air Terjun Tingkat Tujuh Beraroma Pala


Air Terjun Tingkat Tujuh Beraroma Pala

Garis pantai terpanjang dengan pasir putih adalah salah satu ciri khas daerah ini. Namun tak hanya wisata pantai,  tempat wisata air terjun juga ada. Menarik untuk berwisata ria akhir pekan dengan keluarga tercinta, salah satunya Air Terjun Tingkat Tujuh.
Hawa sejuk pengunungan begitu kentara terasa saat berada di Desa Batee Itam, sebuah desa dengan jarak 3 km dari ibu kota Kabupaten Aceh Selatan, Tapaktuan.
Untuk menuju ke pemandian ini sangat mudah. Di bibir jalan nasional Meulaboh-Medan terdapat sebuah lorong dengan pamflet penunjuk arah (sebelah kiri arah Banda Aceh). Untuk mencapai lokasi butuh waktu sepuluh menit jalan santai dari titik nol pendakian.
Jalan-ke-Air-Terjun-Tingkat-Tujuh
Jalan menuju Air Terjun Tingkat Tujuh.
Harum pala menyeruak sepanjang perjalanan ke sana. Tanaman idola para bangsa Eropa zaman dulu itu bisa anda saksikan sepanjang perjalanan. Jika berkenan, mintalah izin pada pemilik kebun untuk memetiknya.
titik-awal-air-terjun-tingkat-tujuh
Check point pertama di Air Terjun Tingkat Tujuh.
Berada di ketinggian 30 mdpl, anda juga disuguhkan dengan spot menarik. Garis cakrawala membelah indah langit dan Samudra Hindia, begitu juga rumah-rumah pemukiman penduduk bisa disaksikan di atas bukit.
Gemercik air menggelitik telinga, aliran sungai mengalir di celah-celah batu.
sensasi-air-terjun-tingkat-tujuh
Air pun berhenti sejenak :D
tiga-sudut-di-tingkat-pertama
Tiga sudut di tingkat pertama.
kolam-air-terjun-tingkat-tujuh
Kolam di tingkat pertama. Ayo ramaikan :D

Sensasi air dinginnya membuat anda tak tahan untuk menceburkan diri dan berlama-lama berendam di sini, di tingkat dua dari Air Terjun Tingkat Tujuh.

Ada bangunan yang terbuat dari kayu berdiri di sana, jika anda ingin melihat lanskap dari ketinggian dan berleha-leha sehabis mandi. Konstruksi kayu ini tidak dikelola untuk menjual makanan bagi pengunjungnya. Pemilik kebun sengaja membiarkan tempat ini kosong agar bisa dinikmati para pengunjung.
Jika anda berlibur dengan keluarga ada baiknya membawa perlengkapan makan, apalagi jika ingin bakar ikan, karena kayu bakar pun sangat mudah ditemui di lokasi.
Sesuai dengan namanya, Air Terjun Tingkat Tujuh terdiri dari tujuh tingkat.
Tingkat pertama, dua, tiga, empat sampai tujuh terpisah satu sama lain. Tingkat satu sampai empat terletak bersisian, sementara untuk tingkatan selanjutnya anda harus mendaki lagi dengan menelusuri aliran sungai.
air-terjun-tingkat-tujuh-phon
Kolam di tingkat pertama. :D
google.com

Main ke Pantai Air Dingin di Tapak Tuan, Aceh Selatan

Main ke Pantai Air Dingin di Tapak Tuan, Aceh Selatan

Air terjun pantai air dingin tapak tuan 9
Bebaslepas.com – Hei kalian tukang jalan-jalan.. kali ini bebaslepas akan sedikit bercerita ketika liburan di Aceh Selatan, tepatnya di kota Tapak Tuan. Ada apa di Tapak Tuan? Tempat wisata apa yang bagus kita kunjungi? Markibas.. mari kita bahas.

Pertama, kita harus tau dulu dimana letak kota Tapak Tuan. Kota ini letaknya di pesisir barat provinsi Aceh. Kalau gak kebayang juga, cek aja google maps :D Nah bebaslepas berangkat dari kota Medan ke Tapak Tuan total waktu yang ditempuh sekitar 8 jam dengan jarak 400km. Dan itu naik motor, biar asik.
DCIM102GOPRO
Kondisi jalan kesana super mulus. Kecuali dari Sidikalang menuju Subulussalam yang memakan waktu karena jalannya berkelok dan banyak lubang. Selebihnya lancaaar. Kami tiba di kota Tapak Tuan sore hari. Sayang… sunsetnya nggak dapat. Langitnya berawan men, matahari ketutupan sama awan-awan tebal. Yaudah, perjalanan kita lanjutkan besok aja.
Sunset ketutupan awan men
Sunset ketutupan awan men
Oke, pagi pun tiba. Rencana hari ini pengen ke pantai. Ya iyalah, sepanjang Tapak Tuan yang ada pantai :mrgreen: Jadi jalanan disana mengikuti pesisir dari pantai. Keren lah pokoknya, kita bisa ngeliat hamparan laut yang luas. Bebaslepas pergi menuju Pantai yang namanya Pantai Air Dingin.
Maksud dari Pantai Air Dingin ini mungkin.. ada aliran sungai yang mengalir ke laut. Jadi diibaratkan ada air dingin yaitu air sungai yang mengalir ke laut. Gimana kondisi pantainya? Okeh, keren cuy. Airnya biru, bersih, pasirnya kecoklatan. Disini lautnya agak serem, ombaknya lumayan besar. Maklum lah laut lepas, mau mandi pun harus hati-hati.
Air terjun pantai air dingin tapak tuan 7
Air terjun pantai air dingin tapak tuan 6
Nah karena ada sungai yang ngalir ke Pantai itu, ya otomatis kita harus ke hulu sungainya juga dong. Nggak jauh dari situ, tepatnya di seberang jalan ada air terjunnya men. Yaudah, abis puas main-main gak jelas di pantai, kita lanjutkan main ke air terjun. Air terjunnya gak terlalu tinggi tapi kita bisa puas mandi disini. Airnya jernih, banyak batu besarnya juga. Foto-foto lengkapnya bisa dilihat di galeri bawah yak.
mantaaap
mantaaap
Oke… pagi di Tapak Tuan kami habiskan disini. Karena kurang banyak pengunjung (mungkin karena masih pagi) kami bebas menikmati serunya Pantai Air Dingin dan air terjun disana. Kalau main ke Tapak Tuan, tempat ini bisa jadi pilihan. Sekian dulu, selamat menikmati.

Kota Tapaktuan Aceh, Antara keindahan Alam dan Cerita Rakyatnya


Kota Tapaktuan Aceh, Antara keindahan Alam dan Cerita Rakyatnya

 
kota tapaktuan aceh
Kategori: Kota & Daerah | Area:
Propinsi Aceh yang terletak disebelah paling ujung dari Indonesia yang memiliki destinasi wisata yang beraneka ragam. Propinsi Aceh yang kental akan masyarakat yang agamis ternyata mempunyai sebuah kota yang menjadi destinasi wisata dan mempunyai cerita rakyat yang meninggalkan jejak sampai sekarang. Kota Tapaktuan masih menyimpan banyak peninggalan jaman dahulu yang melegenda. Bahkan cerita rakyat ini sampai dibuatlah sebuah buku cerita rakyat.
Obyek Wisata
teluk tapaktuan kota tapaktuan acehKota Tapaktuan yang terletak di Kabupaten Aceh Selatan ini mempunyai luas 92,68 kilometer persegi dan mempunyai jumlah penduduk sekitar 22,343 jiwa. Pada saat bencan sunami tahun 2004 kota ini terlindung oleh Pulau Simeulue yang memecah ombak yang dahsyat dan mengurangi intensitas ombak sampai ke pesisir pantai. Kota ini menyimpan cerita legenda naga dan kenekaragaman wisata yang masyarakat belum banyak yang mengetahui.
Kota ini termasuk dalam kota iklim tropis basah karena berada diketinggian 500 mdpl, memiliki keanekaragaman keindahan alam, teluk yang indah dan gugusan pantai berkarang. Berbagai keindahan destinasi wisata ada disini seperti Pantai Teluk Tapaktuan dan Pantau Labuhan Haji. Selain itu ada juga wisata menarik lainnya. Yaitu, Wisata Air Dingin, Panorama Hatta, Pulau Dua, Genting Buaya, Ia Sejuk Panjupian, Air Terjun Twi Lhok, Batu Berlayar, atau Gua Kalam.
Kota Tapaktuan juga yang lebih dikenal dengan Kota Naga berasal dari sebuah legenda Putri Naga dan Tuan Tapa. Cerita legenda itu sudah menjadi cerita lisan secara turun menurun bagi warga Kota Tapaktuan. Suasana tersebut juga akan terasa sejak kita memasuki Kota Tapaktuan, sebuah lukisan naga yang terpampang di suatu tembok pinggir jalan.
Legenda tersebut mengisahkan 2 ekor naga yang diusir dari Tiongkok karena tidak mempunyai keturunan. Sepasang naga tersebut patung naga kota tapaktuan acehmendiami sebuah teluk yang sekarang terkenal dengan Teluk Tuantapa. Suatu hari sepasang naga tersebut menemukan seorang bayi perempuan yang terapung ditengah lautan, kemudian sepasang naga merawat bayi tersebut dengan kasih sayang dan beranjak dewasa menjadi seorang putri yang cantik. Suatu ketika datanglah sebuah kapal dari Kerajaan Asranaloka dari India yang dahulu telah kehilangan putrinya, sang raja mengenali gadis tersebut sebagai bayinya yang dulu terhanyut terbawa air laut dan hendak memintanya kembali kepada sepasang naga. Tetapi sepasang naga menolak dan terjadi sebuah perkelahian antara raja dan sepasang naga tersebut. Dalam perkelahian tersebut, Tuan Tapa yang terusik dalam pertapaannya mencoba melerai perkelahian dan meminta kepada sang naga untuk mengembalikan putri tersebut. Akan tetapi sepasang naga menolak dan mengajak bertarung Tuan Tapa. Terjadilah perkelahian antara Tuan Tapa, sepasang naga dan sepasang naga pun kalah dan sang putri dikembalikan kepada orang tuanya. Putri tersebut dijuluki sebagai Putri Naga dan kembali bersama keluarga, akan tetapi keluarga raja tidak kembali ke Kerajaan Asranaloka melainkan menetap di pesisir pantai. Keberadaan mereka diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Tuantapa.
batu tapaktuan kota tapaktuan acehNaga jantan mati terbunuh dengan tubuh yang hancur, hati dan tubuhnya hancur membentuk batuan hitam yang berbentuk hati dan kini dikenal dengan batu Hitam. Darah nagapun berubah menjadi batu yang dikenal dengan batu Merah. Tuan Tapa pun juga meninggalkan jejak kaki yang sekarang masih ada dipesisir pantai, tongkat dan sorbanya membatu hitam beberapa ratus meter dari jejak kakinya. Melihat naga jantan mati, naga betina mengamuk dan membelah pulau menjadi dua yang sekarang dikenal dengan Pulau Dua. Pulau Terbesarpun menjadi sasaran naga amukan naga betina dan memporak-porandakan pulau tersebut menjadi 99 pulau kecil. Gugusan Pulau kecil tersebut dinamakan Pulau Banyak yang berada di Kabupaten Aceh Singkil.
Setelah kejadian itu, Tuan Tapa jatuh sakit, kemudian meninggal pada Ramadhan tahun 4 Hijriyah. Jasadnya dikebumikan di dekat Gunung Lampu, di depan Mesjid Tuo, Gampong Padang, Kelurahan Padang, Kecamatan Tapaktuan. Sampai sekarang ini makam keramat itu sering dikunjungi peziarah dari dalam dan luar negeri. Makamnya sendiri mengalami beberapa kali pemugaran semasa Pemerintahan Hindia Belanda.
Lokasi
Kota Tapaktuan berada di Kabupaten Aceh Selatan, Propinsi Nangro Aceh Darusallam.
Aksesmakan tuan tapa kota tapaktuan aceh
Kota Tuantapa dapat ditempuh melalui jalur udara, jalur darat dan jalur laut. Apabila menggunakan jalur udara, dapat dituju melalui Bandar Udara Teuku Cut Ali Tapaktuan dari Bandar Udara Polonia Medan atau Bandar Udara Iskandar Muda di Banda Aceh. Dengan Jalur darat dapat ditempuh dari Kota Medan selama sekitar 8 jam perjalanan ke Kota Tuantaopa dan 3 jam perjalanan dari Meulaboh Aceh. Apabila menggunakan jalur laut bisa berangkat dari Pelabuhan Laut Sibolga Sumatera Utara, Pelabuhan Padang Sumatera Barat, Pelabuhan Sinabang di Semeuleu, Singkil, dan Pulau Banyak di Aceh Singkil.
google.com